Sabtu, 18 Februari 2012

Himalaya Pelindung Bidik Premi Tumbuh 20%

PT Asuransi Himalaya Pelindung, perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kerugian, mencatatkan perolehan premi bruto (gross written premium/GWP) sebesar Rp180 miliar pada 2011, tumbuh 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Budi Hartono Purnomo, Wakil Presiden Direktur Himalaya Pelindung mengatakan penjualan pada lini bisnis asuransi properti dan kendaraan bermotor menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan perolehan premi pada tahun lalu.

Dia menuturkan sebanyak 40% atau sekitar Rp72 miliar merupakan premi bruto yang diperoleh dari lini bisnis asuransi properti. Di sisi lain, ujarnya, lini bisnis asuransi kendaraan bermotor juga menyumbang perolehan premi bruto hingga 40% atau Rp72 miliar.

Sementara itu sebanyak 10% atau Rp18 miliar bisnis berasal dari lini usaha asuransi pengangkutan dan 10% atau Rp18 miliar lainnya berasal dari berbagai lini usaha antara lain surety bond, kecelakaan pribadi (personal accident/PA), dan tanggung gugat (liability).

“Dari total premi bruto sebesar Rp180 miliar, sebanyak Rp150 miliar [83,3%] adalah premi netto. Hanya Rp30 miliar yang dilimpahkan ke perusahaan reasuransi,” ujarnya, hari ini Rabu 8 Februari 2012.

Menurut Budi, jalur distribusi yang memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan premi yaitu jalur pemasaran langsung (direct marketing) melalui kantor cabang.

Jalur distribusi tersebut, ujarnya, memberikan kontribusi hingga 50% terhadap keseluruhan premi bruto atau sekitar Rp90 miliar. “Saat ini kami memiliki 38 kantor cabang dan pemasaran yang tersebar di berbagai daerah,” ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, perolehan premi yang datang melalui broker asuransi mencapai 30% (sekitar Rp54 miliar) dan melalui jalur keagenan mencapai 20% (Rp36 miliar).

“Sekarang kami punya 300-an agen. Rencananya mau dinaikan sebesar 20% pada tahun ini,” ujarnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, ke depan, perusahaan akan fokus pada pasar ritel dan komersial, antara lain penutupan rumah tinggal, pertokoan, serta tempat-tempat usaha.

Budi menuturkan akan memperbesar porsi bisnis ritel menjadi 40% pada tahun ini. Strategi yang akan dilakukan untuk memperbesar jenis pasar tersebut antara lain promosi, kunjungan, dan pembinaan agen.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, Himalaya Pelindung adalah perusahaan asuransi kerugian yang dimiliki oleh perseorangan antara lain Kornelius Simanjuntak, Budi Hartono Purnomo, dan Josef Sunarwinto masing-masing sebesar 38%, 38%, dan 24%.

Secara umum, perseroan membagi produknya ke dalam segmen korporasi yaitu asuransi keuangan, papan reklame, dan gempa bumi, serta segmen ritel yaitu asuransi pelindung rumah, kecelakaan motor, asuransi motor, dan asuransi teroris-sabotase. (faa/Anggi Oktarinda)
http://www.bisnis.com/articles/bisnis-asuransi-himalaya-pelindung-bidik-premi-tumbuh-20-percent

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites